HANOI - Aktivis hak asasi manusia mulai khawatir bahwa perangkat lunak baru yang akan dibuat oleh pemerintah Vietnam dapat menyebabkan sensor yang ketat di internet
Pada bulan April, para pejabat setempat mengeluarkan peraturan baru yang mencakup warung Internet dan penyedia layanan internet di Hanoi, seolah-olah dirancang untuk menindak pelanggaran hacking dan layanan lainnya. Namun aturan tersebut dikaburkan, sehingga menjadi sebuah software untuk mengamati gerak-gerik pengguna internet.
Berdasarkan aturan baru tersebut, server domain harus menginstal salinan dari Layanan internet melalui perangkat lunak yang disediakan oleh negara. Demikian yang dilansir melalui AFP, Minggu (6/6/2010).
Tidak ada yang cukup tahu apa software yang dipunyai oleh pemerintah Vietnam tesebut, tapi aktivis di AS khawatir bahwa dapat digunakan untuk melarang penggunaan Internet di negara yang telah melihat informasi internet dan jejaring sosial sebagai bahaya yang mengancam.
"Sekarang ada 25.000.000 pengguna internet Vietnam, dan pemerintah takut bahwa orang-orang memiliki tempat yang relatif bebas dari sensor di mana mereka dapat bertukar pandangan mereka," kata Duy Hoang, juru bicara dengan Viet Tan, partai politik pro-demokrasi yang kritis terhadap pemerintah Vietnam.
"Pemerintah tidak menginginkan sumber-sumber informasi yang independen," katanya.
Laporan media setempat mengatakan bahwa perangkat lunak ini dikembangkan oleh National University of Hanoi, dan diharapkan untuk diinstal di semua kafe yang berjumlah 4.000 pada tahun 2011 mendatang.
sumber : www.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar