Selasa, 10 April 2012

Proposal Website Pembelajaran IPA menggunakan LMS Moodle 1.9

Proposal

“Website Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan LMS Moodle 1.9”


           Nama                          :           Bagus Sanjoyo (10108385)

                                                            Boni Eka Wibowo (10108429)

                                                            Hadi Sucipto (10108887)

           Kelas                          :           4 KA 08

            Hari/Tanggal             :           Rabu, 11 April 2012

            No Revisi                  :           01

Cover letter

          

            Pertama – tama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah memberikan kesempatan atas usulan proyek kami yaitu Website Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan LMS Moodle 1.9. Maka dari itu kami menyusun proposal untuk mengajukan kerjasama.

            Website yang kami buat ini bertujuan untuk membantu proses pembelajaran siswa kelas 6 SD khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Cara belajar yang baik tidak hanya dilihat dari lamanya proses belajar, tetapi dari seberapa sering latihan yang dilakukan terhadap pelajaran tersebut. Seringkali kegiatan belajar mengajar menjadi kurang efektif karena keterbatasan waktu. Oleh karena itu, kami mencoba membangun sebuah course dengan menggunakan sistem e-learning. Metode ini memudahkan siapa saja untuk memperoleh pengetahuan tanpa ada batasan tempat dan waktu, kapan saja dan dimana saja informasi yang diperlukan dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Selain itu, penggunaan media komputer dalam dunia pendidikan diharapkan dapat memberikan suatu manfaat yang cukup besar bagi kedua belah pihak, baik bagi pengajar maupun pelajar.

Apabila permohonan proposal yang kami ajukan dapat disetujui oleh pihak terkait, maka dalam waktu 1 minggu kedepan kami dapat mulai mengerjakan proyek website pembelajaran ini, tepatnya per tanggal 1 Mei. Namun apabila permohonan proposal yang kami ajukan belum dapat disetujui, maka kami akan mengerjakan proyek lain terlebih dahulu, lalu proyek ini akan mulai dikerjakan pada tanggal 1 Oktober.



Daftar Isi



A. Halaman judul (Tittle page) ................................................................................................ 1

B. Cakupan Surat (Cover letter) .............................................................................................. 2

C. Daftar isi (Table of content) ............................................................................................... 3

D. Ruang lingkup (Scope) ...................................................................................................... 4

E. Keuntungan (Advantages) ................................................................................................. 4

F. Keuangan (Financial) .......................................................................................................... 5

G. Rencana (Plan) ....................................................................................................................7

H. Penyampaian (Deliverablless) ........................................................................................... 7

I. Alternatif Solution(Alternatives) ........................................................................................ 8

J. Istilah Khusus (Terminologi) .............................................................................................. 8



Ruang Lingkup

Proyek website pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan LMS Moodle 1.9 yang akan dikembangkan memiliki beberapa ruang lingkup yang harus dikerjakan yaitu :

    Merancang, yaitu membuat rancangan tampilan website dan rancangan materi untuk isi website.
    Mengembangkan, yaitu membuat website menggunakan program atau perangkat lunak yang sudah direncanakan.
    Memasukan materi kedalam program.
    Melakukan uji coba.
    Melakukan pendaftaran host dan domain.
    Melakukan upload database materi website.
    Melakukan uji coba kembali.



Keuntungan

Keuntungan dari pengembangan website ini adalah :

    Membantu pengajar / guru dalam menyampaikan materi dan pemberian tugas / latihan.
    Meningkatkan pemahaman siswa kelas 6 SD pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
    Penggunaan media komputer dapat memberikan suatu manfaat yang cukup besar bagi kedua belah pihak, baik bagi pengajar maupun pelajar.



    Kemudahan pengaksesan materi karena dengan konsep pembelajaran e-learning dapat diakses kapan saja dan dimana saja tanpa melalui proses tatap muka antara siswa dengan pengajar.

.









Keuangan



Hardware

NO.
   

KETERANGAN
   

QTY
   

UNIT
   

HARGA (Rp)
   

JUMLAH (Rp)

1
   

Meja Komputer
   

1
   

Unit
   

150,000
   

150,000

2
   

Motherboard ASUS P5G41TMLX
   

1
   

Unit
   

 510,000
   

  510,000

3
   

Prosessor Intel Chipset E5500 Dual Core 2.8Ghz
   

1
   

Unit
   

520,000
   

 520,000

4
   

Harddisk Internal Seagate 1TB ES Sata II
   

1
   

Unit
   

1,800,000
   

1,800,000

5
   

RAM V-Gen 4Gb 10600/1333 DDR3
   

1
   

Unit
   

  210,000
   

 210,000

6
   

VGA Club 3d HD 4650 1GB 128bit DDR3 Ati Radeon
   

1
   

Unit
   

  495,000
   

495,000

7
   

Samsung DVDRW Sata OEM
   

1
   

Unit
   

  175,000
   

 175,000

8
   

Casing Power Pro Value 450Watt
   

1
   

Unit
   

125,000
   

125,000

9
   

PSU VenomRX 500Watt
   

1
   

Unit
   

450,000
   

450,000

11
   

Keyboard Logitech K200
   

1
   

Unit
   

90,000
   

90,000

12
   

Mouse Genius Traveller 315
   

1
   

Unit
   

  85,000
   

85,000

13
   

LCD AOC 19”
   

1
   

Unit
   

980,000
   

980,000

14
   

UPS 3000Watt
   

1
   

Unit
   

1, 250,000
   

1,250,000

15
   

AC Toshiba 3/4 pk
   

1
   

Unit
   

  4,000,000
   

4,000,000

16
   

FastNet Berlangganan per 3bln
   

1
   

Unit
   

1,100,000
   

1,100,00

JUMLAH
   

  11,940,000

Software

NO.
   

KETERANGAN
   

QTY
   

UNIT
   

HARGA (Rp)
   

JUMLAH (Rp)

1
   

OS Windows Server 2008 + License
   

1
   

Unit
   

1,650,000
   

1,650,000

2
   

LMS Moodle 1.9
   

1
   

Unit
   

free
   

free

3
   

Microsoft Windows Office 2007 + License
   

1
   

Unit
   

750,000
   

  750,000

4
   

Berlangganan Domain + Host per Tahun 90Gb
   

1
   

Unit
   

500,000
   

500,000

JUMLAH
   

   2,900,000





Biaya Tenaga Kerja

NO.
   

KETERANGAN
   

JUMLAH (Rp)

1
   

Administrator /30 HARI      
   

500,000



Rencana

Langkah – langkah yang dilakukan untuk merancang proyek ini, yaitu :

    Langkah pertama, pengumpulan data selengkap – lengkapnya dengan melakukan survey ke lokasi proyek serta studi pustaka.
    Langkah kedua, melakukan analisa terhadap data yang telah dikumpulkan.
    Langkah ketiga, membuat rancangan dalam bentuk desain hard copy maupun soft copy terkait dengan informasi hasil survey.
    Langkah keempat, mulai melakukan implementasi dengan menginstalasi perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan.
    Langkah kelima, melakukan upload ke server internet dengan menggunakan domain dan web hosting berbayar.
    Langkah keenam, melakukan troubleshoot.

Penyampaian

Dalam bagian ini akan ditulis rincian untuk sistem penyampaian hardware dan software.

    Hardware : Server Intel processor dual core 2.8Ghz, RAM 4 GB, HD 1 TB. Spesifikasi tersebut dipilih karena proyek ini membutuhkan server yang cukup kuat untuk memenuhi kebutuhan pengoperasian proyek ini. Jika barang tersebut dipesan maka besar kemungkinan butuh waktu 7 hari kerja untuk proses pengirimannya.
    Software : Operating System Window Server 2008 + license dan LMS Moodle 1.9. Ini dipilih karena kami rasa ini cukup untuk mewakili requirement proyek ini. Untuk hal pengiriman biasanya sama dengan pengiriman hardware diatas yaitu kurang lebih 7 hari atau 1 minggu setelah proses pemesanan. LMS Moodle 1.9 merupakan suatu perangkat lunak yang open source, sehingga tidak membutuhkan biaya dalam memperoleh software tersebut.
    Garansi yang diberikan untuk perangkat – perangkat yang akan digunakan adalah selama 1 tahun garansi pabrik. Support yang akan kami berikan adalah full support yaitu standby on call apabila diperlukan
     Dokumen untuk perangkat ini lengkap seperti user guide dan manual book terkait semua informasi dari perangkat – perangkat yang digunakan.


Alternative Solution

Bagian ini menjelaskan beberapa alternative solution untuk RFP yang akan dipakai. Apabila RFP yang digunakan tidak efektif maka diperlukan alternative solution seperti mencari info selengkap – lengkapnya mengenai perangkat yang akan digunakan, dari mulai teknologi sampai dengan harga dari perangkat tersebut, hal ini sangat memudahkan kami karena dari sini kami bisa mengetahui harga pasaran perangkat yang akan digunakan, sehingga apabila RFP yang diajukan oleh Vendor atau pihak ketiga tidak sesuai dengan keinginan dari proyek itu sendiri kami bisa menyusun sendiri RFP yang akan diajukan.



Istilah / Terminology

Beberapa istilah dalam proposal ini menggunakan istilah komputer, berikut beberapa istilah yang mungkin membantu untuk memahami proposal ini :

-          Website           :           Laman

-          E-Learning      :           Pembelajaran secara on-line

-          Hardware        :           Perangkat Keras

-          Software         :           Perangkat Lunak

-          Harddisk         :           Media penyimpanan

-          Troubleshoot   :           Mencari solusi untuk masalah

-          Hard Copy      :           Hasil Print dalam bentuk kertas

-          Soft Copy       :           Hasil Print dalam bentuk data



Permintaan user terhadap sistem

    Mudah dipahami dan dimengerti dalam penggunaanya.
    Memberikan banyak manfaat bagi pengajar maupun pelajar..
    Membantu dan mempermudah proses kegiatan belajar mengajar.

Kamis, 08 Maret 2012

Praktek kode Etik Dalam Penggunaan TI

Kode Etik
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinyadigunakan oleh kliennya atau user; iadapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya(misalnya: hacker, cracker, dll).
Ada 3 hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan(kalanggansocial).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluarorganisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.


Prinsip dan Tujuan dari kode etik
Ada 8 hal pokok yang merupakan prinsip dasar dari kode etik profesi:
1. Prinsip Standar Teknis
Setiap anggota profesi harus melaksanakan jasa profesional yang relevan dengan bidang profesinya.
2. Prinsip Kompetensi
Setiap anggota profesi harus melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan
3. Prinsip Tanggung Jawab Profesi
Setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukan
4. Prinsip Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak memberikan jasa profesionalnya dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
5. Prinsip Integritas
Pelaku profesi harus menjunjung nilai tanggung jawab profesional dengan integritas setinggi mungkin untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik yang menggunakan jasa profesionalnya
6. Prinsip Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya
7. Prinsip Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya
8. Prinsip Perilaku Profesional
Setiap anggita harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi yang diembannya

Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negara tidak sama.
Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah:

1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan.
3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu.
4. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.

Kode Etik dalam penggunaan internet
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar/foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.
9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung.

Kode Etik Programmer
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:
1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat.
4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau meminta ijin.
5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa ijin.
6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin.
8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan status.
9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja dalam pengembangan suatu proyek.
11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
12. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
15. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.

Pelanggaran Kode Etik Profesi IT
Aspek-Aspek Tinjauan Pelanggaran Kode Etik Profesi IT :
1. Aspek Teknologi
Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan baik dan jahat. Contoh teknologi nuklir dapat memberikan sumber energi tetapi nuklir juga enghancurkan kota hirosima.
Seperti halnya juga teknologi kumputer, orang yang sudah memiliki keahlian dibidang computer bias membuat teknologi yang bermanfaat tetapi tidak jarang yang melakukan kejahatan.
2. Aspek Hukum
Hukum untuk mengatur aktifitas di internet terutama yang berhubungan dengan kejahatan maya antara lain masih menjadi perdebatan. Ada dua pandangan mengenai hal tersebut antara lain:
a) Karakteristik aktifitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga tidak lagi tunduk pada batasan-batasan teritorial
b) system hukum tradisiomal (The Existing Law) yang justru bertumpu pada batasan-batasan teritorial dianggap tidak cukup memadai untuk menjawab persoalan-persoalan hukum yang muncul akibat aktifitas internet. Dilema yang dihadapi oleh hukum tradisional dalam menghadapi fenomena-fenomena cyberspace ini merupakan alasan utama perlunya membentuk satu regulasi yang cukup akomodatif terhadap fenomena-fenomena baru yang muncul akibat pemanfaatan internet. Aturan hukum yang akan dibentuk itu harus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan hukum (the legal needs) para pihak yang terlibat di dalam transaksi-transaksi lewat internet. Hukum harus diakui bahwa yang ada di Indonesia sering kali belum dapat menjangkau penyelesaian kasus kejahatan computer. Untuk itu diperlukan jaksa yang memiliki wawasan dan cara pandang yang luas mengenai cakupan teknologi yang melatar belakangi kasus tersebut. Sementara hukum di Indonesia itu masih memiliki kemampuan yang terbatas didalam penguasaan terhadap teknologi informasi.
3. Aspek Pendidikan
Dalam kode etik hacker ada kepercayaan bahwa berbagi informasi adalah hal yang sangat baik dan berguna, dan sudah merupakan kewajiban (kode etik) bagi seorang hacker untuk membagi hasil penelitiannya dengan cara menulis kode yang open source dan memberikan fasilitas untuk mengakses informasi tersebut dan menggunakn peralatan pendukung apabila memungkinkan. Disini kita bisa melihat adanya proses pembelajaran. Yang menarik dalam dunia hacker yaitu terjadi strata-strata atau tingkatan yang diberikan oleh komunitas hacker kepada seseorang karena kepiawaiannya bukan karena umur atau senioritasnya. Untuk memperoleh pengakuan atau derajat seorang hacker mampu membuat program untuk ekploit kelemahan system menulis tutorial/ artikel aktif diskusi di mailing list atau membuat situs web, dsb.
4. Aspek Ekonomi
Untuk merespon perkembangan di Amerika Serikat sebagai pioneer dalam pemanfaatan internet telah mengubah paradigma ekonominya yaitu paradigma ekonomi berbasis jasa (From a manufacturing based economy to service – based economy). Akan tetapi pemanfaatan tknologi yang tidak baik (adanya kejahatan didunia maya) bisa mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.
5. Aspek Sosial Budaya
Akibat yang sangat nyata adanya cyber crime terhadap kehidupan sosial budaya di Indonesia adalah ditolaknya setiap transaksi di internet dengan menggunakan kartu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan Indonesia. Masyarakat dunia telah tidak percaya lagi dikarenakan banyak kasus credit card PRAUD yang dilakukan oleh netter asal Indonesia.

Isu Isu Dalam Kode Etik Profesi IT

Isu-isu Pokok dalam Etika Teknologi Informasi :
1. Cyber Crime
Merupakan kejahatan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dengan menggunakan komputer sebagai basis teknologinya.
a) Hacker : seseorang yang mengakses komputer / jaringan secara ilegal
b) Cracker : seseorang yang mengakses komputer / jaringan secara ilegal dan memiliki niat buruk
c) Script Kiddie : serupa dengan cracker tetapi tidak memilki keahlian teknis
d) CyberTerrorist : seseorang yang menggunakan jaringan / internet untuk merusak dan menghancurkan komputer / jaringan tersebut untuk alasan politis.
Contoh pekerjaan yang biasa dihasilkan dari para cyber crime ini adalah berkenaan dengan keamanan, yaitu :
1. Malware
Virus : program yang bertujuan untuk mengubah cara bekerja komputer tanpa seizin pengguna
Worm : program-program yang menggandakan dirinya secara berulang-ulang di komputer sehingga menghabiskan sumber daya
Trojan : program / sesuatu yang menyerupai program yang bersembunyi di dalam program komputer kita.

2. Denial Of Service Attack
Merupakan serangan yang bertujuan untuk akses komputer pada layanan web atau email. Pelaku akan mengirimkan data yang tak bermanfaat secara berulang-ulang sehingga jaringan akan memblok pengunjung lainnya.
a) BackDoor : program yang memungkinkan pengguna tak terotorisasi bisa masuk ke komputer tertentu.
b) Spoofing : teknik untuk memalsukan alamat IP komputer sehingga dipercaya oleh jaringan.

3. Penggunaan Tak Terotorisasi
Merupakan penggunaan komputer atau data-data di dalamnya untuk aktivitas illegal atau tanpa persetujuan
4. Phishing / pharming
Merupakan trik yang dilakukan pelaku kejahatan untuk mendapatkan informasi rahasia. Jika phishing menggunakan email, maka pharming langsung menuju ke web tertentu.
5. Spam
Email yang tidak diinginkan yang dikirim ke banyak penerima sekaligus.
6. Spyware
Program yang terpasang untuk mengirimkan informasi pengguna ke pihak lain.


2. Cyber Ethic
Dampak dari semakin berkembangnya internet, yang didalamnya pasti terdapat interaksi antar penggunanya yang bertambah banyak kian hari, maka dibutuhkan adanya etika dalam penggunaan internet tersebut.


3. Pelanggaran Hak Cipta
Merupakan masalah tentang pengakuan hak cipta dan kekayaan intelektual, dengan kasus seperti pembajakan, cracking, illegal software. Berdasarkan laporan Bussiness Software Alliance (BSA) dan International Data Corporation (IDC) dalam Annual Global Software Piracy 2007, dikatakan Indonesia menempati posisi 12 sebagai negara terbesar dengan tingkat pembajakan software.
4. Tanggung Jawab Profesi TI
Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati di dalamnya, Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika) semenjak tahun 1974.

Perlunya Kode Etik
Kode etik yang mengikat semua anggota profesi perlu ditetapkan bersama. Tanpa kode etik, maka setia individu dalam satu komunitas akan memiliki tingkah laku yang berdeda beda yang nilai baik menurut anggapanya dalam berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Tidak dapat dibayangkan betapa kacaunya apabila setiap orang dibiarkan dengan bebas menentukan mana yang baik mana yang buruk menurut kepentinganya masing masing, atau menipu dan berbohong dianggap perbuatan baik, atau setiap orang diberikan kebebasan untuk berkendaraan di sebelah kiri dan kanan sesuai keinginanya. Oleh karena itu nilai etika atau kode etik diperlukan oleh masyarakat, organisasi, bahkan negara agar semua berjalan dengan tertib, lancar dan teratur.


Dilema Etika
Dalam hidup bermasyarakat perilaku etis sangat penting, karena interaksi antar dan di dalam masyarakat itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai etika. Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa kesadaran semua anggota masyarakat untuk berperilaku secara etis dapat membangun suatu ikatan dan keharmonisan bermasyarakat. Namun demikian, kita tidak bisa mengharapkan bahwa semua orang akan berperilaku secara etis. Terdapat dua faktor utama yang mungkin menyebabkan orang berperilaku tidak etis, yakni:
a) Standar etika orang tersebut berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Misalnya, seseorang menemukan dompet berisi uang di bandar udara (bandara). Dia mengambil isinya dan membuang dompet tersebut di tempat terbuka. Pada kes empatan berikutnya, pada saat bertemu dengan keluarga dan teman-temannya, yang bersangkutan dengan bangga bercerita bahwa dia telah menemukan dompet dan mengambil isinya.
b) Orang tersebut secara sengaja bertindak tidak etis untuk keuntungan diri sendiri. Misalnya, seperti contoh di atas, seseorang menemukan dompet berisi uang di bandara. Dia mengambil isinya dan membuang dompet tersebut di tempat tersembunyi dan merahas iakan kejadian tersebut.
Dorongan orang untuk berbuat tidak etis mungkin diperkuat oleh rasionalisasi yang dikembangkan sendiri oleh yang bersangkutan berdasarkan pengamatan dan pengetahuannya. Rasionalisasi tersebut mencakup tiga hal sebagai berikut:
a) Setiap orang juga melakukan hal (tidak etis) yang sama. Misalnya, orang mungkin berargumen bahwa tindakan memalsukan perhitungan pajak, menyontek dalam ujian, atau menjual barang yang cacat tanpa memberitahukan kepada pembelinya bukan perbuatan yang tidak etis karena yang bersangkutan berpendapat bahwa orang lain pun melakukan tindakan yang sama.
b) Jika sesuatu perbuatan tidak melanggar hukum berarti perbuatan tersebut tidak melanggar etika. Argumen tersebut didas arkan pada pemikiran bahwa hukum yang sempurna harus sepenuhnya dilandaskan pada etika. Misalnya, seseorang yang menemukan barang hilang tidak wajib mengembalikannya kec uali jika pemiliknya dapat membuktikan bahwa barang yang ditemukannya tersebut benar-benar milik orang yang kehilangan tersebut.
c) Kemungkinan bahwa tindakan tidak etisnya akan diketahui orang lain serta sanksi yang harus ditanggung jika perbuatan tidak etis tersebut diketahui orang lain tidak signifikan. Misalnya penjual yang secara tidak sengaja terlalu besar menulis harga barang mungkin tidak akan dengan kesadaran mengoreksinya jika jumlah tersebut sudah dibayar oleh pembelinya. Dia mungkin akan memutus kan untuk lebih baik menunggu pembeli protes untuk mengoreksinya, sedangkan jika pembeli tidak menyadari dan tidak protes maka penjual tidak perlu memberitahu.

sumber referensi :
- http://neneknenekbrutalz.blogspot.com/2011/05/praktek-kode-etik-dalam-penggunaan-ti_18.html

- http://tamiyatechnology.blogspot.com/2010/05/praktek-praktek-kode-etik-dalam.html